Selasa, 10 Juli 2007

Soal Bahagia, Seks Lebih Bicara Daripada Duit

Pemeo yang menyebutkan 'uang tak bisa membeli kebahagiaan, tapi seks bisa membuat orang lebih bahagia' memang ada benarnya. Riset yang dilakukan David Blachflower, pakar ekonomi dari Dartmouth College, dan Andrew Oswald dari Universitas Warwick di Inggris, menyatakan aktif secara seksual terbukti bisa lebih bahagia dibanding makmur secara finansial.

Dalam studi menyoal 'ekonomi kebahagiaan', Blachflower Cs meneliti hubungan antara kebahagiaan dan aktivitas seksual pada sekitar 16 ribu orang. Mereka menemukan bahwa seks memberikan pengaruh yang kuat dan positif pada kebahagiaan itu sendiri, atau bisa dibilang 'seks identik dengan kebahagian'. Meski bukan berarti hidup miskin dan aktif secara seksual bisa menjadi rahasia hidup bahagia.

Hasil penelitian yang dikutip dari jurnal Money, Sex and Happiness: An Empirical Study yang diterbitkan National Bureau of Economic Research ini memperkirakan melakukan hubungan ntim sekali per bulan menjadi dua kali seminggu setara dengan rasa bahagia setelah mendapat tambahan penghasilan sebesar 50 ribu dolar, untuk rata-rata pekerja di Amerika.

"Bukti ini juga membuktikan bahwa uang masih menentukan kebahagiaan seseorang, meski tidak sebanyak yang dipikirkan ahli ekonomi. Kita juga harus melihat sisi psikologinya dan menyadari ada hal lain yang lebih penting dari sekedar sisi finansial," papar Blanchflower, seperti dilansir dari softpedia, Rabu (07/03).

Blanchflower juga mengatakan tak ada hubungan antara uang dan seks; karena rata-rata orang dengan penghasilan berbeda cenderung memiliki frekuensi seks yang sama. Namun seks memiliki efek lebih besar pada kebahagiaan seseorang terutama mereka yang memiliki pendidikan tinggi dan lebih kaya, dibanding mereka yang berpendidikan rendah.

Rata-rata mereka yang paling bahagia adalah mereka yang paling banyak berhubungan seksual secara rutin dan sehat, dalam hal ini pasangan yang sudah menikah atau mereka yang memiliki komitmen hubungan mengaku melakukan 30% hubungan seksual secara rutin dibanding mereka yang masih single.

Selain itu, ikatan perkawinan yang stabil juga memberikan tingkat kebahagiaan, dan meningkatkan pemasukan sekitar US$100,000 pertahun, sementara pasangan yang bercerai mengalami penurunan penghasilan sekitar US$66,000 setiap tahunnya.

Tingkat kebahagiaan memang tidak selalu dihubungkan dengan kehidupan seksual. Namun menurut perhitungan ekonomi ('econometric') yang menjelaskan apa yang telah lama diketahui para ahli psikologi bahwa mereka yang bahagia adalah mereka yang aktif secara seksual. Memang tak bisa dipungkiri seks dan kebahagian adalah dua sisi yang saling melengkapi.

"Berbagai studi sebelumnya menyatakan orang depresi cenderung jarang melakukan aktivitas seks, namun saat mereka bahagia, atau terbebas dari depresi, secara otomatis aktifitas seks mereka akan meningkat, itu sudah pasti," jelas psikologis dan terapi seks, Dr. Robert Hatfield, dari Universitas Cincinnati dan juru bicara Society for the Scientific Study of Sexuality. (softpedia/rit)